Danau Anggi di Pegunungan Arfak, Manokwari, Papua Barat tak hanya menyimpan keindahan alam, tapi juga kisah cinta dua kekasih misterius di baliknya. Penduduk setempat mempercayai sebuah legenda yang masih menjadi misteri. Tak hanya keberadaan danaunya saja, seluruh alam Pegunungan Arfak seperti misteri yang belum terungkap.
Sebuah cerita yang diyakini oleh penduduk setempat bahwa dahulu kala ada sepasang kekasih yang jatuh cinta di Pegunungan Arfak. Sebagai wujud ungkapan cinta, terbentuklah dua danau besar, yaitu Danau Anggi Giji sebagai danau laki-laki dan Danau Anggi Gita sebagai danau perempuan. Penduduk juga percaya bahwa di dalamnya hidup seekor naga jantan dan seekor naga betina.
Perbedaan kedua danau tersebut dapat dilihat dari warna airnya. Warna air di Danau Anggi Giji berwarna hitam, sedangkan Danau Anggi Gita berwarna biru cerah. Secara ilmiah, kedua danau ini berbeda warna karena pantulan cahaya dari pepohonan di sekitarnya dan berbagai plankton yang hidup di danau tersebut.
35 Km Dari Manokwari
Danau ini berada di kawasan Cagar Alam Pegunungan Arfak dengan luas 68 ribu hektar dan ketinggian 2.940 mdpl. Kawasan ini berjarak 35 km dari kota Manokwari. Untuk menuju ke sini, Anda bisa berjalan kaki jika ingin berpetualang di rtp live alam liar. Bisa juga menggunakan kendaraan off road karena jalan menuju lokasi tidak mulus sehingga mobil biasa tidak bisa melewatinya. Kalau mau lebih cepat lagi, bisa juga menggunakan pesawat Twin Otter dan Cessna hanya 25 menit dengan tarif Rp. 300.000/orang. Silakan pilih transportasi yang paling nyaman.
Danau Anggi diapit oleh perbukitan Kobrey atau disebut sebagai “The Hills of Paradise” oleh masyarakat disana. Perjalanan memang bisa memakan waktu seharian dengan kendaraan, namun semua itu menjadi sebanding saat Anda tiba di danau ini. Suhu cuaca dingin hingga 6 derajat Celcius membuat suasana semakin nyaman saat berada di danau.
Di pegunungan Arfak masih terdapat masyarakat adat Mandacan yang terdiri dari beberapa suku seperti suku Meyakh, Sough dan Hatam yang masih mempertahankan budaya aslinya. Mereka tinggal di rumah adat yang disebut Lgkojei atau Tumisen. Rumah terbuat dari kayu yang kuat dan tidak mudah patah. Biasa disebut rumah kaki seribu karena memiliki banyak kaki.
Danau Misteri
Danau Anggi memang menyimpan banyak misteri alam. Sudah banyak peneliti dari dalam maupun luar negeri yang mencoba mencari tahu lebih jauh tentang kekayaan alam yang ada. Kedalaman Danau Anggi belum bisa dipastikan karena belum ada satupun peneliti yang mampu menyelam hingga ke dasar slot deposit danau.
Di dekat Danau Anggi Giji tepatnya di Desa Iray banyak dijumpai Cendrawasih Arfak. Di pegunungan ini juga banyak terdapat kupu-kupu endemik yang telah dipelihara di penangkaran. Beragam jenis tumbuhan khas Arfak selalu menjadi pusat perhatian banyak peneliti. Hanya saja, banyak yang menyayangkan waktu yang diperbolehkan untuk menetap di pegunungan hanya 1-2 minggu saja. Padahal masih banyak objek penelitian yang belum terungkap.