8 Jenis Upacara Keagamaan di Jepang

8 Jenis Upacara Keagamaan di Jepang

8 Jenis Upacara Keagamaan di Jepang

8 Jenis Upacara Keagamaan di Jepang – Dalam agama Shinto purba masih terdapat banyak sekali upacara keagamaan yang bentuk dan tujuannya sangat beraneka ragam tergantung para dewa, tempat suci dan tujuannya. Upacar kegamaan tersebut disebut matsuri. Sedang perayaan dalam matsuri dilakukan dalam bentuk arak-arakan, tari-tari, pertunjukan sandiwara, perlombaan, dan pesta-pesta besar.

8 Jenis Upacara Keagamaan di Jepang

Tenno-matsuri

Kata “tenno” disini adalah kependekan dari kata Gozutenno, nama lain dari dewa Susanowo. Selama musim panas diselenggarakan perayaan untuk memuja dewa tersebut yang tujuannya adalah untuk memperoleh keselamatan dari berbagai slot server luar negeri terpercaya macam penyakit.

Hampir semua tempat suci menyelenggarakan perayaan keagamaan yang secara garis besar dibagi menjadi empat macam:

  1. Perayaan Musim Semi (Haru Matsuri), tujuannya untuk memohon rahmat dewa agar diberi hasil panen yang melimpah.
  2. Perayaan Musim Gugur (Aki-matsuri), sebagai perayaan terimakasih atas hasil panen.
  3. Perayaan Tahunan (resai)Perayaan Arak-arakan Dewa (Shinko-Shiki)

Kanda-matsuri

Dilaksanakan tiap tahun pada bulan Mei di tempat suci Kanda di Tokyo. Dalam perayaan iniN diselenggarakan arak-arakan yang membawa tempat suci dalam ukuran kecil dan juga dengan pawai kendaraan berhias.

Gion matsuri

Menurut tradisi upacar ini sudah mulai ada sejak dua belas abad yang lampau pada masa pemerintahan kaisar Seiwa. Tujuannya adalah untuk menolak bahaya penyakit sampar.

Kasuga-matsuri

Dikatakan bahwa perayaan ini sudah ada sejak Sembilan abad yang lampau, dimulai pada masa kaisar Mintoku.

Tenjin-matsuri

Dalam pengertian umum Tenjin-matsuri adalah perayaan-perayaan keagamaan yang diselenggarakan oleh tempat-tempat suci Kitano Tenjin yang tersebar luas di seluruh negeri dan dalam pengertian khusus adalah perayaan yang diselenggarakan tiap tahun pada bulan Juli di Osaka.

Iwa-shimizu-matsuri

Pada zaman dahulu perayaan keagamaan ini disebut dengan hojo-e, dan dilaksanakan pada malam bulan purnama sekitar bulan Agustus tiap tahun sambil melepaskan benda-benda hidup seperti burung dan ikan.

Aoi-matsuri

Perayaan ini diselenggarakan setiaap tahun sekali, dan menurut cerita dimulai sekitar enaam belas abad yang lampau pada masa pemerintahan kaisar Kimmei. Tujuan utama perayaan ini adalah untuk memperoleh hasil panen yang berlimpah.

 Sanno-matsuri

Perayaan ini diselenggarakan pada bulan Juni setiap tahun, dan merupakan perayaan yang sering disebut pula dengan “perayaan resmi” sebab diselenggarakan untuk menyenagkan pihak pengusa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *