Category Archives: Upacara Keagamaan

Upacara Adat Sunda

Mengenal Upacara Adat Sunda untuk Pernikahan dan Kelahiran

Mengenal Upacara Adat Sunda untuk Pernikahan dan Kelahiran – Terdapat berbagai upacara adat Sunda yang masih sering dijalankan hingga saat ini. Salah satunya ialah upacara adat Seren Taun yang banyak dilakukan di daerah Kuningan, Jawa Barat. Upacara adat ini sendiri dilakukan sebagai bentuk rasa syukur terhadap hasil panen yang diperoleh.

Upacara Adat Sunda untuk Pernikahan

Pernikahan, sebagai suatu upacara sakral untuk mengikat janji nikah di hadapan hukum, agama, serta sosial. Dengan banyaknya adat serta kebudayaan di Indonesia, kemudian menjadikan Indonesia dengan beragam pernikahan adat.

Pernikahan adat Sunda sendiri termasuk yang memiliki prosesi cukup panjang. Pasalnya, rangkaian prosesi pernikahan kemudian tak hanya dijalankan di hari H pernikahan, tapi dalam kurun waktu beberapa hari sampai seminggu sebelum hari pernikahan dan sudah dibuka melalui beberapa prosesi pranikah adat Sunda.

1. Neundeun Omong (Menyimpan Janji)

Prosesi pernikahan adat Sunda pertama disebut juga sebagai Neundeun Omong atau menyimpan janji atau ucapan. Prosesi ini sendiri kemudian dapat dilakukan untuk memastikan sang calon pengantin wanita belum menerima lamaran dari orang lain. Kedua orang tua dari pihak pria kemudian akan menghampiri kedua orang tua dari pihak wanita dalam menanyakan hal ini. Ritual ini sesungguhnya lebih sering dilakukan pada pernikahan zaman dahulu sebab pada zaman tersebut terdapat banyak anak yang belum akan dinikahkan padahal telah terjadi kesepakatan antara kedua pihak orang tua sebelumnya.

2. Narosan atau Nyeureuhan (Lamaran)

Dalam menindaklanjuti Neundeun Omong, prosesi lamaran pun kemudian dilakukan. Pada prosesi pernikahan adat Sunda ini, pihak keluarga dari calon mempelai pria kemudian akan menyerahkan Sirih lengkap beserta dengan uang pengikat sebagai isyarat bahwa pihak pria kemudian bersedia ikut membiayai pernikahan.

3. Nyanggakeun (Seserahan)

Prosesi selanjutnya ialah Nyandakeun atau seserahan di mana pihak calon mempelai pria kemudian menyerahkan beberapa perlengkapan untuk pernikahan seperti di antaranya uang, pakaian, perabotan rumah tangga, makanan, dan lain sebagainya.

4. Ngeuyeuk Seureuh

Prosesi Ngeuyeuk Seureuh yang dipimpin oleh Pangeuyeuk. Pangeuyeuk kemudian akan mempersilahkan kedua calon pengantin saat meminta izin serta doa restu dari orang tua yang diiringi oleh lagu kidung Pangeuyeuk. Calon pengantin kemudian akan disawer beras yang bermakna hidup sejahtera. Lalu digeprek dengan menggunakan sapu lidi yang disertai dengan nasehat, kain putih penutup Pangeuyeuk pun dibuka.

5. Membuat Lungkun

Ngeuyeuk Seureuh dapat dilakukan dalam waktu sehari sebelum acara pernikahan dilangsungkan. Prosesi ini kemudian hanya boleh dihadiri oleh orang tua kedua calon mempelai serta keluarga terdekat saja. Kedua mempelai ini akan slot server thailand dihadapkan dengan dua lembar sirih yang bertangkai serta digulung memanjang. Setelah itu, akan diikat dengan benang kanteh, serta diikuti oleh kedua orang tua dan tamu undangan.

Upacara Adat Sunda untuk Kelahiran

Indonesia sebagai suatu negara kepulauan terbesar di dunia dengan keragaman suku serta kekayaan khasanah budaya nusantara. Meski perkembangan serta kemajuan teknologi kian meningkat, ternyata beberapa masyarakat masih tetap melestarikan serta menjunjung tinggi adat istiadat sebagai warisan nenek moyang. Tak terkecuali juga pada suku Sunda yang berasal dari Jawa Barat. Masyarakat Sunda sendiri kemudian melaksanakan upacara adat istiadat dengan cara mengungkapkan rasa syukur serta memohon kesejahteraan serta keselamatan dunia akhirat.

1. Upacara Memelihara Tembuni

Upacara adat yang pertama ialah dengan merawat tembuni atau usai persalinan agar bayi selamat serta berbahagia. Tembuni sendiri berarti plasenta bayi atau biasa juga disebut dengan ari-ari. Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, tembuni merupakan saudara bayi sehingga tak boleh dibuang secara sembarangan dan harus dilakukan melalui ritual khusus saat mengubur atau Ketika menghanyutkannya. Bersamaan dengan kelahiran bayi, tembuni kemudian dibersihkan serta diletakan ke dalam pendil atau kendi untuk kemudian diberi bumbu-bumbu yakni garam, asam, serta gula merah. Terakhir, pendil ditutup dengan kain putih serta diberi bambu kecil agar kemudian tetap menerima udara.

2. Upacara Nenjrag Bumi

Upacara nenjrag bumi merupakan adat memukulkan alu, atau tongkat tebal dari kayu ke arah bumi. Ritual ini sendiri dilakukan agar bayi kemudian kelak menjadi pemberani, tak mudah takut dan terkejut. Terdapat dua cara yang dapat dipilih, yaitu memukulkan alu sebanyak tujuh kali ke bumi di dekat bayi atau dengan membaringkan bayi di atas pelupuh (lantai bambu yang dibelah-belah), dan dilanjutkan dengan sang ibu untuk menghentakkan kakinya ke pelupuh di dekat bayi.

3. Upacara Puput Puseur

Upacara puput puseur ini diawali dengan memotong tali pusar bayi. Setelah lepas, sang ibu atau indung kemudian akan meletakan tali pusar ke dalam kanjut kundang atau tas kain dan ditutup dengan bungkusan kasa berisi uang logam serta diikatkan pada perut bayi, maksudnya agar pusar tidak menyembul ke luar. Upacara ini sendiri diadakan bersamaan dengan memberikan nama, membaca doa selamat, serta membagikan bubur merah dan bubur putih ke warga sekitarnya.

6 Bentuk Upacara Keagamaan Agama Konghucu

6 Bentuk Upacara Keagamaan Agama Konghucu

6 Bentuk Upacara Keagamaan Agama Konghucu – Indonesia ialah Negara yang mempunyai beragam-ragam suku, bangsa, ras, kebiasaan, dan agama. Di Indonesia terdapat enam Agama sah, merupakan agama Kristen, Katolik, Hindu, Khonghucu, Budha, dan Islam. Di tiap agama hal yang demikian pasti mempunyai ritual keagamaan dan kepercyaannya sendiri-sendiri yang berbeda-beda layak dengan nasehat iman dan ajaran agama dari tiap masing-masing agama hal yang demikian. Agama Slot Server Filipina Khonghucu tak cuma mengajari terhadap penganutnya bagaimana seseorng berbakti terhadap Tian (Yang Ilahi Ilahi Esa) atau Nabi saja, tetapi lebih menekankan bakti terhadap kedua orang tua dan aksi riil di dalam kehidupan sehari-hari. Agama Konghucu juga mengajari tata metode menjalankan ibadah terhadap Tian, Nabi, orang-orang suci, leluhur dan lain-lain.

6 Bentuk Upacara Keagamaan Agama Konghucu

  • Cap Go Meh (tanggal 15 bulan 1 Imlek).

Upacara hal yang demikian dengan bersembayang terhadap Yang untuk menyuarakan terimakasih dan mengawali kehidupan baru.

  • Cing Bing ( 5 April) (bulan 3 imlek).

Dijalankan dengan membersihkan makam, merapikan makam yang rusak, dan bersembahyang. Ilahi hal yang demikian dijalankan sebagai format bakti kita terhadap leluhur maupun orang tua yang elah berpulang ke kharibaan Yang.

  • Duan Ilahi (Tanggal 5 Bulan 5 Imlek).

Pada ketika itu sang surya, bulan dan Bumi, posisinya menyusun sudut 90 derajat, sebagai hari yang dilihat memiliki kekuatan alam yang luar umum. Ilahi hal yang demikian juga ialah upacara peringatan kematian Kut Gwan (perdana menteri Negeri Chu yang berlaku jujur dan membatasi teguh atas pendiriannya pada zaman Chan Kuo (300 SM)).

  • Sembayang arwah lazim (Tanggal 15 Bulan 7 Imlek).

Upacara ini dimaksudkan terhadap arwah yang tak disembayangi oleh keluarganya, sehingga arwahnya dapat hening dan Pei Tian (bersatu kembali dengan Tian).

  • Sembayang Tiong Jiu (tanggal 15 Bulan 8 imlek).

Sembayang kepada Yang sebab memberi manfaat yang diberi terhadap manusia.
Tangcik / Sembayang Ronde (tanggal 22 Desember).Sembayang puncak musim dingin. Pada hari hal yang demikian juga diperingati sebagai hari genta rohani. Pada hari itu Nabi Khongcu mulai menjalankan perjalanan mengajari ajaran agamanya selama 14 Tahun.

  • Sembahyang Yak (King Thi Kong) (Tanggal 8 bln 1 Imlek).

Sembahyang terhadap Yang, memberi tahu pengharapan / permohonan supaya di tahun yang baru (akan berjalan), Tian berkenan melimpahkan memberi manfaat, rahmat serta perlindungan supaya tahun ini bisa dilewati atau dijalani dengan bagus

Tempat Untuk Merayakan Songkran di Thailand

Tempat Untuk Merayakan Songkran di Thailand – Songkran adalah tahun baru tradisional Thailand, serta libur nasional terbesar dan terpenting. Dalam perayaan yang dikenal sebagai Festival Air Thailand ini, orang-orang turun ke jalan dengan membawa pistol air, meriam air, dan ember untuk perang situs sicbo online air besar-besaran. Berhubung acara ini berlangsung pada 13–15 April (waktu terpanas sepanjang tahun di Thailand), Anda tentu senang jika diguyur air. Rasakan keseruan ini di salah satu destinasi top untuk Songkran di Thailand.

1. Phuket

Untuk merayakan Songkran dekat pantai, Pulau Phuket yang bergunung dan berhutan hujan adalah pilihan terbaik. Di sini, festival berlangsung dari pagi sampai malam dan merupakan yang terbesar di selatan Thailand. Pesta terliar digelar di Pantai Patong, sementara perang air terbesar berlangsung di Bangla Road. Jalanan dipenuhi truk berisi air sedingin es dan orang-orang menembakkan pistol dan meriam air, serta saling mengguyur air dengan ember.

Kalau perlu istirahat sejenak, coba ikut perayaan di ibu kota pulau ini, Phuket City. Kota Tua Phuket cenderung berorientasi lokal, dengan percikan air suci di kuil dan pertunjukan tari tradisional Thailand. Hotel La Piccola Patong memiliki rating tinggi, hanya 10 menit jalan kaki dari Pantai Patong.

2. Khon Kaen

Untuk salah satu festival Songkran terbesar di Isaan (wilayah timur laut Thailand), kunjungi Khon Kaen. Pemandangan tepi danau Khon Kaen yang biasanya tenang justru menjadi hidup selama Songkran. Khao Niao Road, yang artinya Jalan Nasi Ketan, adalah spot lokal terkenal dan lokasi ‘ombak’ manusia https://www.pmibatam.org/ terpanjang selama Songkran 2019. Jadi, siapa tahu, ini kesempatan Anda untuk memecahkan rekor dunia.

Untuk suasana yang berbeda, jalan kaki di tepi Danau Kaen Nakhon sambil menikmati hiburan pertunjukan rakyat dan festival makanan yang menggiurkan. Untuk retret relaksasi di lokasi sentral, menginaplah di Mai Thai Guest House yang ramah.

3. Pattaya dan Bang Saen

Seperti di Chiang Mai, Songkran di Pattaya berlangsung sampai seminggu, kadang lebih. Dipenuhi pantai cantik, kota pesisir ini adalah latar sempurna untuk menyaksikan kemeriahan festival. Ikuti perang air terbesar dalam hidup Anda hingga tanggal 19.

Beberapa tahun terakhir, para pemadam kebakaran pun turut serta dan mengisi tangki airnya sebagai amunisi untuk semua orang. Dengan kolam renang outdoor dan taman tropis, Wave Hotel Pattaya menawarkan oase di tengah suasana riuh.

Kalau sudah puas berbasah ria, mampir ke Pantai Bang Saen dan nikmati pemandangan patung pasirnya yang terkenal. Anda bisa menemukan hingga 100 patung yang terbuat dari pasir dan dihias cat emas dan bunga. Salah satu pemandangan unik Bang Saen adalah chedi sai, pagoda pasir rumit yang dibangun beberapa tim seniman.

4. Bangkok

Di ibu kota Thailand, nikmati Songkran yang luar biasa meriah. Jalanan yang biasanya macet diganti dengan perang air besar-besaran. Khao San Road dan Silom Road, spot populer terutama bagi pengunjung LGBTQ+, menjadi tempat berkumpulnya turis untuk berdansa diiringi DJ sambil saling mengguyur air segar di bawah terik matahari.

Untuk mengganti suasana, habiskan satu hari di Pasar Banglamphu. Di sini lebih banyak warga lokal merayakan Songkran tradisional. Di mana-mana ada pawai yang memamerkan keragaman budaya, kostum, hiburan Thailand, serta atmosfer pesta meriah yang membuat orang ingin ikut serta. The LOL Elephant Hostel menawarkan akomodasi asrama yang sangat bersih, hanya beberapa menit dari Khao San Road.

5. Chiang Mai

Kota kuno di utara Thailand, Chiang Mai, adalah tuan rumah perayaan Songkran yang terbesar. Sementara Songkran berlangsung hanya beberapa hari di tempat lain di Thailand, Chiang Mai menggelarnya seminggu penuh.

Ikuti pawai menyusuri jalanan berpohon di Kota Tua, yang dikelilingi parit berkabut. Lalu, bergabunglah dengan warga lokal saat menuangkan air wangi melati ke patung-patung Buddha. Anda juga bisa membangun pagoda pasir di jalan, menonton pertunjukan tari, dan mencicipi jajanan Thailand.

Rasakan keriuhan dan ikuti orang-orang yang menimba air dari parit dengan ember yang diikat tali untuk disiramkan ke orang-orang yang melintas. Anda juga bisa mengambil air dari tong di atas tuk-tuk. Istirahat dan isi ulang pistol air Anda di Inn Oon Chiang Mai Home, tepat di pusat kota.

Ritual Keagamaan yang di Lakukan Oleh Penganut Beragama Hindu

Ritual Keagamaan yang di Lakukan Oleh Penganut Beragama Hindu

Ritual Keagamaan yang di Lakukan Oleh Penganut Beragama Hindu – Ritual keagamaan Bali menjadi salah satu budaya dan tradisi yang masih berhubungan dengan kegiatan agama Hindu dan sangat berkaitan dengan kehidupan masyarakat setempat. Di hari-hari besar, biasanya masyarakat Bali akan mengadakan ritual keagamaan.

Sebelum melaksanakannya, para ibu dan anak perempuan di Bali umumnya akan menjahit janur yang dirangkai dengan berbagai bunga dan daun-daunan tertentu (mejejahitan). Nantinya, mejejahitan ini akan menghasilkan canang (perpaduan berbagai unsur indahan) yang dirangkai oleh berbagai slot gacor jenis dan warna bunga, janur, dupa, serta beras. Setelah itu, canang akan di tata penyajiannya di atas meja dan tikar atau di atas bale (bangunan khusus untuk matanding) mereka membuatnya secara bersama-sama.

Ritual Keagamaan yang di Lakukan Oleh Penganut Beragama Hindu

Matanding sendiri merupakan kegiatan menata  berbagai bahan sesaji sehingga menjadi sebuah keutuhan sebuah banten (sesaji). Sementara laki-laki, biasanya dilibatkan dalam memetik bunga, memanjat kelapa, mencari janur, atau menyiapkan perlengkapan dan bahan-bahan lainnya untuk persiapan ritual.

Galungan dan Kuningan

Salah satu upacara ritual keagamaan pemujaan leluhur oleh umat Hindu di Bali selanjutnya adalah Galungan dan Kuningan. Kedua slot bonus ritual keagamaan tersebut saling melekat karena masih satu rangkaian. Galungan dan Kuningnan merupakan hari kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan). hari untuk memperingati terciptanya alam semesta jagad raya beserta seluruh isinya).

Biasanya, Galungan diperingati untuk menyatukan kekuatan rohani agar mendapat pikiran dan pendirian yang tenang, sedangkan Kuningan merupakan pemujaan terhadap leluhur (Dewa, Bhatara, dan para Pitara) guna memohon keselamatan, kemakmuran, perlindungan, dan tuntunan lahir batin.

Hari Raya Saraswati

Salah satu hari raya yang penting bagi Umat Hindu di Bali adalah Hari Raya Saraswati. Sebab, bagi siswa sekolah dan pekerja di dunia pendidikan mempercayai bahwa Hari Saraswati merupakan hari turunnya ilmu pengetahuan yang suci. Biasanya, hari raya ini diperingati setiap 6 bulan sekali pada hari Saniscara Umanis, wuku Watugunung. Dalam pelaksanaannya, umat Hindu Bali melakukan upacara khusus guna memuja atau mengagungkan Dewi Saraswati. Dewi Saraswati sendiri dipercaya membawa ilmu pengetahuan di bumi, sehingga semua orang di dunia menjadi pintar dan terpelajar.

Upacara Melasti (Mekiis/Melis)

Upacara Melasti ini juga dimaksudkan untuk membersihkan bhuana Agung (alam) dan penyucian diri bagi pemeluk agama Hindu di Bali, setelah kemudian mengambil air suci yang merupakan inti sari kehidupan slot indonesia untuk kesejahteraan manusia dan alam atau biasa disebut “angamet tirtha amertha”. Dalam agama Hindu, masyarakat percaya bahwa sumber air seperti danau, laut, maupun mata air merupakan sumber kehidupan atau tirta amerta.

Upacara Makare-kare

Tradisi unik di Bali yang biasa dilakukan oleh umat Hindu, yaitu Upacara Makare-kare atau yang dikenal dengan julukan “perang daun pandan”. Upacara tersebut merupakan ritual adat yang berasal dari Desa Tenganan yang diperuntukkan bagi penduduk pria dan dilaksanakan setiap bulan Juni. Dalam pelaksanaannya, penduduk pria akan menunjukkan kemampuannya dengan bertarung menggunakan daun pandan berduri tajam. Adapun tujuan digelarnya Upacara Makare-kare adalah sebagai bentuk penghormatan atas Dewa Indra. Dalam kepercayaan Hindu, Dewa Indra dikenal sebagai dewa perang.

Upacara Odalan

Selain Hari Raya Nyepi, umat Hindu juga memiliki banyak hari raya besar lainnya, salah satunya adalah Odalan atau Piodalan. Odalah (Piodalan) ini juga bisa disebut sebagai pujawali, petoyan atau petirtaan.

Upacara Keagamaan Umat Hindu

Upacara Keagamaan Umat Hindu

Upacara Keagamaan Umat Hindu – Sebelum melaksanakannya, para ibu dan anak perempuan di Bali umumnya akan menjahit janur yang dirangkai dengan berbagai bunga dan daun-daunan tertentu (mejejahitan). Nantinya, mejejahitan ini akan menghasilkan canang (perpaduan berbagai unsur indahan) yang dirangkai bonus new member oleh berbagai jenis dan warna bunga, janur, dupa, serta beras. Setelah itu, canang akan di tata penyajiannya di atas meja dan tikar atau di atas bale (bangunan khusus untuk matanding) mereka membuatnya secara bersama-sama.

Upacara Keagamaan Umat Hindu

Matanding sendiri merupakan kegiatan menata berbagai bahan sesaji sehingga menjadi sebuah keutuhan sebuah banten (sesaji). Sementara laki-laki, biasanya dilibatkan dalam memetik bunga, memanjat kelapa, mencari janur, atau menyiapkan perlengkapan dan bahan-bahan lainnya untuk persiapan ritual.

Odolan

Odalan merupakan rangkaian upacara Dewa Yadnya yang ditujukan kepada Ida Sang Hyang Widi pada pura (tempat ibadah agama Hindu) atau tempat suci. Biasanya, upacara ritual ini digelar berdasarkan kalender Pawukon Bali (210 hari), setiap enam bulan sekali dan dipimpin oleh pemangku (orang suci) atau pendeta.

Upacara agama Hindu ini digelar di hari-hari baik yang telah dipilih dan ditetapkan. Hari baik tersebut adalah Purnama Kapat, Kalima, Kadasa. Anggar kasih Kulantir, Julungwangi, Medangsia, Tambir, Perangbakat dan Dukut. Saniscara Kliwon (Tumpek) Landep, Wariga, Kuningan, Krulut, Uye dan Wayang. Buda Wage Ukir, Warigadean, Langkir, Merakih, Menail dan Klawu, dan masih banyak hari baik lainnya.

Prosesi Upacara Odalan umumnya berlangsung sekitar tiga hingga tujuh hari atau lebih, tergantung klasifikasi pura yang bersangkutan. Tujuan dilaksanakannya Upacara Odalan guna mewujudkan kehidupan yang harmonis dan sejahtera lahir batin di masyarakat. Adapun istilah Piodalan (Odalan) berasal dari kata “wedal) yang berarti “keluar” atau “lahir”. Dengan demikian, layaknya perayaan hari ulang tahun, Odalan atau Piodalan ditetapkan sebagai hari lahirnya sebuah pura atau tempat (bangunan) suci.

Upacara Makare – Kare

si unik di Bali yang biasa dilakukan oleh umat Hindu, yaitu Upacara Makare-kare atau yang dikenal dengan julukan “perang daun pandan”. Upacara tersebut merupakan ritual adat yang berasal dari Desa Tenganan yang diperuntukkan bagi penduduk pria dan dilaksanakan setiap bulan Juni. Dalam pelaksanaannya, penduduk pria akan menunjukkan kemampuannya dengan bertarung menggunakan daun pandan berduri tajam.

Adapun tujuan digelarnya Upacara Makare-kare adalah sebagai bentuk penghormatan atas Dewa Indra. Dalam kepercayaan Hindu, Dewa Indra dikenal sebagai dewa perang. Begitu peperangan usai, nantinya para pria yang berkontribusi dalam perang akan dirawat dan didoakan oleh orangtuanya agar tidak merasakan sakit.

Upacara Ngerupuk

Upacara Ngerupuk, Upacara Untuk Mengusir Bhuta Saat Sebelum Nyepi

Upacara Ngerupuk, Upacara Untuk Mengusir Bhuta Saat Sebelum Nyepi – Umat Hindu akan rayakan Nyepi pada Kamis, 3 Maret 2022. Nyepi ialah hari suci umat Hindu yang dirayakan tiap Tahun Baru Saka semenjak 78 tahun Masehi.

Dalam perayaannya, umat Hindu lakukan rangkaian upacara saat sebelum Nyepi. Satu diantaranya ialah upacara pengerupukan yang sudah dilakukan satu hari saat sebelum Nyepi persisnya di saat tilem atau malam bulan mati pada Sasih Kesanga.

Merilis situs resmi Pemerintahan Kota Denpasar, ngerupuk sebagai upacara yang sudah dilakukan untuk menyingkirkan Bhuta Saat atau kejahatan yang sudah dilakukan sore hari (sandhyakala) sesudah dilaksanakan upacara mecaru.

Upacara pengerupukan dilaksanakan slot gacor hari ini cara menebar nasi tawur di pelataran rumah, menerangi rumah, dan memukul beberapa benda apa untuk membuat suara ramai.

Ini dilaksanakan untuk mengusir Bhuta Saat dari lingkungan rumah, pelataran, dan lingkungan sekitar.

Khusus di Bali, upacara pengerupukan umumnya disemarakkan pawai ogoh-ogoh. Penyiapan pawai umumnya sudah diawali semenjak sore dan pawai akan berjalan sampai mendekati larut malam.

Ogoh-ogoh diarak bawa obor berkeliling-keliling desa dan kota, selanjutnya dibakar. Ini mempunyai tujuan untuk menaklukkan atau menyingkirkan Bhuta Saat dari pulau.

Ogoh-ogoh ialah karya seni patung sebagai realisasi Bhuta Saat atau arwah jahat yang menyukai mengusik manusia.

Dalam tuntunan Hindu Dharma, Bhuta Saat mempresentasikan kemampuan (Bhu) semesta alam dan waktu (Saat) yang tak terarah dan tak terpungkiri. Umumnya, Bhuta Saat dilukiskan sebagai raksasa dengan wajah dan badan menakutkan.

Lamanya proses pembikinan ogoh-ogoh bergantung kesukaran desain, ukuran, jenis bahan dan jumlahnya orang Baccarat Online yang melakukannya, bisa cuma sekian hari sampai beberapa minggu.

Adapun Nyepi asal dari kata sunyi atau senyap menurut bahasa warga di tempat. Sama sesuai namanya, semua umat Hindu melakukan catur brata penyepian dan menyepi.

Ini jadi momen umat Hindu untuk lakukan kontemplasi atau perenungan tentang kehidupan.

Dalam beribadah Nyepi, umat Hindu pun tidak menghidupkan api atau pencahayaan listrik. Disamping itu, masyarakat di Bali atau wisatawan tidak bisa beraktivitas seperti umumnya. Semua kegiatan dihilangkan, fasilitas umum ditutup terkecuali rumah sakit.

5 Fakta Upacara Ngaben di Bali, Salah Satunya Jasad Diarak Keliling Desa Sebelum Dibakar

5 Fakta Upacara Ngaben di Bali, Salah Satunya Jasad Diarak Keliling Desa Sebelum Dibakar

1. Kremasi Umat Hindu

Ngaben sebutan lain dari sebuah upacara kremasi orang yang meninggal, dengan maksud keluarga mengirim orang yang roulette online meninggal untuk memasuki kehidupan “berikutnya”. Dalam bahasa Hindu, Ngaben berarti memisahkan jiwa dari jasad, yang dilakukan dalam ritual ini melalui kremasi. Sebelum upacara dimulai, anggota keluarga mendiang menyiapkan lembu kayu yang digunakan untuk menahan dan menempatkan jenazah yang selanjutnya akan dibakar.

Dalam ajaran Hindu, selain dipercaya sebagai dewa pencipta, Dewa Brahma memiliki wujud sebagai Dewa Api. Jadi upacara Ngaben adalah proses penyucian roh dengan cara dibakar agar api bisa kembali ke Sang Pencipta. Api yang dipercaya sebagai penjelmaan Dewa Brahma. Api akan membakar semua ke kotoran yang melekat pada jasad dan roh yang telah meninggal dunia.

2. Jasad Diarak Keliling Desa

Sebelum prosesi pembakaran dilaksanakan, jasad akan diletakkan dalam bade (sarana yang sengaja dibuat berbentuk seperti bale-bale). Lalu, bade tersebut akan diarak berkeliling desa, dari rumah sampai menuju kuburan. Seluruh keluarga dan warga setempat akan ikut beramai-ramai mengiringi proses ini.

3. Lembu Bade

Saat lembu kayu dan Bade seperti struktur bangunan Pura dibawa ke tempat kremasi, orang Bali biasanya akan mencoba membingungkan arwah mendiang, mereka memastikan mendiang tidak menemukan jalan pulang. Orang Bali mengguncang lembu, memutar nya, melempar barang ke sana dengan lemparan tidak dalam dalam garis lurus, hal ini bermaksud hanya untuk membingungkan roh. Upacara Ngaben sangat erat erat kaitannya dengan dengan kepercayaan nenek moyang yang menganggap beberapa binatang dianggap suci, keramat, memiliki kekuatan serta simbol-simbol tertentu. Seperti kerbau yang terdapat di seluruh tanah air dipandang sebagai lambang kesuburan, penolak roh-roh jahat dan sebagai tunggangan roh leluhur di akhirat.

4. Biayanya Berjuta-juta

Upacara ngaben memerlukan biaya yang tidak sedikit, teman-teman. Rata-rata menghabiskan 15 – 20 juta, bahkan lebih, terutama bagi mereka yang merupakan pemuka agama. Besarnya biaya yang diperlukan membuat beberapa keluarga memilih untuk melaksanakan ngaben masal. Ngaben massal adalah ngaben yang dilaksanakan secara bersama-sama dalam periode waktu tertentu, misalnya lima tahun sekali, di suatu desa.

5. Semua Kendaraan Menepi

Biasanya ketika ngaben dilaksanakan, jalanan di sekitar akan ditutup sementara, sampai iring-iringan selesai dilaksanakan. Warga setempat yang sedang mengendarai motor akan menepi sebentar membiarkan iring-iringan ini lewat. Ini adalah bentuk toleransi yang sudah melekat karena spontan dilakukan.

Tari Kecak: Sejarah, Makna hingga Tempat Pertunjukannya di Bali

Tari Kecak: Sejarah, Makna hingga Tempat Pertunjukannya di Bali

Sejarah, Makna hingga Tempat Pertunjukannya di Bali – Tari kecak adalah seni tari yang berasal dari Bali. Seni tari kecak ini dipertunjukkan oleh puluhan penari laki-laki yang duduk berbaris dengan pola melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak, cak, cak” serta mengangkat kedua lengan.
Dalam buku karya Resi Septiana Dewi yang berjudul “Keanekaragaman Seni Tari Nusantara”, dalam menarikan tari kecak para penari duduk melingkar dan mengenakan kain khas Bali yang bermotif kotak-kotak seperti papan catur yang ditaruh di Slot deposit pinggang. Beberapa penari juga memerankan tokoh-tokoh seperti Rama, Shinta, Rahwana hingga Hanoman.

Berikut beberapa fakta tentang tari kecak yang berasal dari Bali:

1. Sejarah

Di tahun 1930-an, seniman Bali bernama Wayan Limbak dan pelukis asal Jerman bernama Walter Spies menciptakan tarian kecak. Tarian ini terinspirasi dari ritual tradisional yang dilakukan masyarakat Bali yang kemudian diadaptasi dalam cerita Ramayana dalam kepercayaan Hindu untuk dipertontonkan sebagai pertunjukkan seni saat turis datang ke Bali.

Tari kecak biasanya dilakukan oleh puluhan laki-laki bertelanjang dada dan mengenakan kain kotak-kota di pinggang hingga atas dengkul.

Tari kecak pertama kali dipentaskan di beberapa desa saja salah satunya adalah Desa Bona, Gianyar. Namun berkembang ke seluruh daerah di Bali dan selalu dihadirkan saat kegiatan-kegiatan seperti festival yang dilaksanakan oleh pemerintah maupun swasta.

Bali, Indonesia – June 5, 2013: Traditional Ritual Balinese Kecak dance with elements of trance performed by men artists in traditional costumes at Uluwatu Temple in the evening. Foto: Getty Images/dislentev

2. Jumlah Penari Kecak

Umumnya tari kecak dimainkan oleh 50 penari laki-laki. Dari semua penari akan mengeluarkan suara “cak” sehingga membentuk musik secara akapela. Satu orang akan bertindak sebagai pemimpin yang memberikan nada awal, seorang lagi bertindak sebagai penekan yang bertugas memberikan tekanan nada tinggi atau rendah dan seorang lagi bertindak sebagai dalang yang mengantarkan alur cerita.

Di tahun 1979, tari kecak pernah dilakukan oleh 500 penari. Namun rekor tersebut dipecahkan oleh Pemerintah Kabupaten Tabanan yang menyelenggarakan kecak kolosal dengan 5.000 penari pada 29 September 2006.

3. Gerakan dan Properti Tari Kecak

Gerak penari kecak tidak harus mengikuti pakem-pakem tari yang diiringi oleh gamelan. Sehingga dalam tari kecak ini gerak tubuh penari lebih santai dan yang lebih diutamakan adalah jalan cerita dan perpaduan suara.

Tarian kecak juga disebut dengan ritual sanghyang. Dalam tarian ini ada beberapa properti yang terlihat yaitu bara api, bunga kamboja, gelang kerincing, selendang hitam putih, topeng hingga tempat sesaji yang membuat tari kecak terkesan semakin sakral dan mistis.

4. Makna Pertunjukkan Tari Kecak

Ketika menonton tari kecak, pastikan kamu membaca skrip ringkas yang diberikan saat membeli tiket agar memahami makna dari tarian kecak.

Tari kecak merupakan ritual shangyang atau tradisi menolak bala yang diselipkan kisah Ramayana di dalamnya. Tari kecak menceritakan tentang pencarian Permaisuri Shinta, Raja Rama dibantu oleh Hanoman. Hanoman lalu memporakporandakan tempat penyekapan Permaisuri Shinta dengan membakarnya. Namun Hanoman justru terkepung oleh prajurit Raja dan Rahwana dan hampir terbakar.

Pada awalnya Raja Rama mengalami kekalahan, tetapi tidak menyurutkan kesungguhan Raja Rama menyelamatkan permaisurinya. Raja Rama berdoa dengan sungguh dan kemudian berusaha kembali. Pada akhirnya Raja Rama dapat menyelamatkan Permaisurinya.

Sehingga makna nilai moral dalam tarian kecak ini ialah kasih yang tulus akan menang dengan doa dan kesungguhan.

5. Lokasi Pertunjukkan Tari Kecak

Menyaksikan tari kecak bisa dilakukan di beberapa lokasi. Salah satunya adalah Pura Luhur Uluwatu dan juga Garuda Wisnu Kencana.

Namun slot thailand di masa pandemi ini, tari kecak agak berbeda. Para penari menggunakan APD dan juga penonton diwajibkan untuk menjaga jarak demi pencegahan virus corona.

Mengenal Tentang Suku Baduy di Banten

Mengenal Tentang Suku Baduy di Banten

Pada sebuah ritual tahunan suku Baduy terpencil (kadang-kadang dieja Badui), sebuah kelompok sub-etnis di Provinsi Banten akan berlangsung ketika komunitas yang biasanya terisolasi ini akan muncul dan akhirnya menunjukkan diri mereka kepada dunia, sehingga memungkinkan publik untuk melihat sekilas komunitas misterius yang telah berpegang teguh pada cara hidup kuno mereka.

Mengenal Tentang Suku Baduy di Banten

Baduy di provinsi Banten, sebelah barat kota Jakarta, adalah kelompok sub-etnis yang percaya untuk menjaga desa mereka benar-benar tertutup dari orang luar. Mereka juga tidak akan berani keluar dari wilayah mereka sendiri, dan selama berabad-abad mempertahankan gaya hidup mereka sendiri. Pada waktunya, muncul dua komunitas, yang dikenal sebagai Baduy Dalam dan Baduy Luar. Sementara untuk Baduy Dalam tidak diperbolehkan melangkah keluar dari pinggiran mereka sendiri, Sedangkan, suku Baduy Luar boleh melakukannya, Akan tetapi tetap harus memegang teguh tradisi lama mereka.

Akan tetapi, pada kesempatan istimewa ini, Banyak ribuan masyarakat Baduy Luar dan Dalam akan melakukan ziarah 115 Kilometer dengan berjalan kaki, menuruni Pegunungan Kendeng tempat desa terpencil mereka berada untuk memasuki kota Serang, ibu kota Provinsi Banten.
Mereka akan membawa situs judi online24jam terpercaya serta berbagai buah-buahan, sayuran dan tanaman lainnya untuk disajikan sebagai hadiah kepada pejabat provinsi yang melambangkan penguasa Banten. Tradisi tersebut konon katanya sudah berlangsung sejak awal abad ke-15 yang diturunkan dari Kesultanan Banten, melalui zaman Kolonial Belanda, hingga Negara Kesatuan Republik Indonesia saat ini.

Bagi masyarakat Baduy, Dalam berperan sebagai penutup rangkaian upacara yang dikenal dengan istilah ‘Kawalu’, yaitu puasa selama 3 bulan. Selama periode ini, Banyak semua orang luar dilarang memasuki Desa Baduy.

Setibanya di Serang, para penjaga tradisi kuno ini akan diterima secara seremonial dan disambut dengan pesta besar. Akan ada pertunjukan seni dan budaya termasuk tarian tradisional, Teater Boneka Kayu Wayang Golek, Marching Band, dan masih banyak lagi. Seperti yang hal dilakukan secara turun-temurun, dalam upacara khusus ini, para pemimpin Baduy akan mengungkapkan harapan dan keinginan penduduk desa atau mendesak Penguasa Banten untuk menerapkan pemerintahan yang baik atas rakyatnya.

Perjalanan itu sendiri yang mencerminkan kesederhanaan dan ketulusan orang Baduy, Dengan mencirikan cara hidup mereka yang sederhana. Tradisi tersebut juga menunjukkan bahwa meskipun mereka tetap mempertahankan gaya hidup mereka sendiri dari segala modernitas, orang Baduy tetap terbuka untuk keluar dan berbaur dengan komunitas lain.
Di sisi lain, masyarakat luar di pihak mereka terus menerus menghormati cara hidup Baduy seperti yang ditunjukkan dengan menyambut kedatangan mereka dengan hangat: contoh, Seperti sempurna dari harmoni dan koeksistensi yang telah dipertahankan selama beberapa generasi.

Mengenal Tentang Suku Toraja Dan Tradisi Uniknya

Mengenal Tentang Suku Toraja Dan Tradisi Uniknya

Sementara kematian biasanya diperlakukan dengan pandangan yang tidak menyenangkan dalam budaya Barat, kebalikannya berlaku untuk orang Toraja di Indonesia. Bagi mereka, kematian bukanlah sesuatu yang harus ditakuti dan dihindari, tetapi merupakan bagian utama dari kehidupan yang melibatkan menghormati almarhum dengan sangat hati-hati untuk membantu perjalanan mereka ke alam baka. Pemakaman adalah perayaan besar yang membutuhkan persiapan bertahun-tahun.

Mengenal Tentang Suku Toraja Dan Tradisi Uniknya

Sementara itu, jenazah masih berada di rumah keluarga masing-masing. Orang yang mereka cintai mengganti pakaian mereka, memberi mereka makanan dan air setiap hari, dan mengusir lalat dari kulit mereka yang membusuk. Orang Toraja berjumlah ratusan ribu, dan merupakan penduduk asli wilayah RTP Live Sulawesi Selatan di Indonesia, di pusat geografis negara kepulauan yang luas itu. Daerahnya bergunung-gunung dan tropis, mengalami suhu tinggi dan hujan deras hampir setiap hari.

Orang Toraja memiliki sedikit kontak dengan dunia luar sampai Belanda mulai menduduki wilayah mereka pada tahun 1906. Sementara sebagian besar orang Toraja modern beragama Kristen dan beberapa adalah Muslim, animisme keyakinan bahwa entitas non-manusia, seperti hewan, tumbuhan, dan bahkan benda mati memiliki esensi spiritual masih merupakan bagian dari budaya mereka. Lebih penting lagi, orang Toraja memegang keyakinan bahwa nenek moyang mereka yang paling awal adalah makhluk surgawi yang turun ke Bumi menggunakan tangga dewa.

Kebanyakan orang Toraja tinggal di desa-desa kecil yang hanya dihubungkan oleh jalan tanah di dataran tinggi Sulawesi. Desa-desa tersebut dikenal dengan daftar akun rumah-rumah khas mereka yang disebut tongkonan. Bangunan-bangunan itu berdiri tinggi di atas panggung dengan atap pelana menyapu dan ukiran hiasan. Rumah-rumah ini berfungsi sebagai titik pertemuan hampir semua aspek kehidupan Toraja, yang disoroti oleh pentingnya hubungan keluarga.

Dari urusan pemerintahan hingga pernikahan dan upacara keagamaan, tongkonan adalah titik fokus tradisi dalam budaya Toraja. Apa yang benar-benar membedakan orang Toraja, bagaimanapun, adalah perlakuan unik mereka terhadap orang yang sudah meninggal. Tidaklah berlebihan untuk mengatakan bahwa kematian adalah perhatian utama orang Toraja dan bahwa pemakaman lebih diutamakan daripada hampir setiap acara keluarga lainnya. Ketika seorang anggota keluarga meninggal, dia masih dirawat sampai pemakaman dapat diberikan, seringkali selama berminggu-minggu atau bahkan bertahun-tahun setelah kematian.

Selama waktu ini, almarhum tidak diyakini mati tetapi disebut sebagai ‘makula’ atau orang sakit. Mereka diberi makanan dan air secara teratur dan masih menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari keluarga mereka. Gagasan untuk tidak hanya menjaga tetapi merawat mayat di rumah Anda selama berminggu-minggu dan berpotensi bertahun-tahun mungkin tampak tidak terpikirkan oleh kebanyakan slot gacor orang, terutama orang Barat. Tapi dalam budaya Toraja, itu biasa. Dalam waktu antara kematian seseorang dan penguburan mereka, ayat-ayat dari Alkitab dibaca setiap hari, sementara mayat diawetkan dan akhirnya dimumikan dengan larutan formaldehida dan air.

Hanya ketika jumlah uang yang sesuai telah dikumpulkan dan setiap kerabat telah dihubungi, keluarga itu memulai persiapan pemakaman dan penguburan. Pemakaman dipandang sebagai pertunjukan status bagi keluarga Toraja. Ini adalah urusan yang mahal dan penting sehingga orang sering berhutang untuk menyediakan pemakaman yang layak bagi orang yang mereka cintai. Seorang pria bahkan mungkin menunda mengambil seorang istri jika dia tahu bahwa calon pengantinnya memiliki kerabat yang akan segera meninggal.

Asal Usul Suku Dayak

Asal Usul Suku Dayak

Asal Usul Suku Dayak – Suku Dayak adalah penduduk asli Pulau Kalimantan yang terdiri atas beragam budaya dan subsuku.

Asal Usul Suku DayakIstilah Dayak pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan Belanda bernama August Kaderland pada 1895.
Arti kata Dayak sendiri sebenarnya masih menjadi bahan perdebatan para ahli. Ada yang menyebut artinya adalah manusia slot gacor, pedalaman, hingga orang yang tinggal di hulu sungai.

Sementara sebagian lainnya mengklaim istilah Dayak menunjuk pada karakteristik personal yang diakui oleh orang-orang Kalimantan, yakni kuat, gagah, berani, dan ulet. Terlepas dari perbedaan itu, penduduk asli Kalimantan nexus engine sendiri umumnya tidak mengenal istilah Dayak.

Suku Dayak berasal dari Kalimantan, namun tersebar hingga ke Sabah dan Sarawak Malaysia. Menurut sejarah, suku ini pernah mendirikan kerjaan sebelum akhirnya dihancurkan oleh Majapahit. Peristiwa tersebut membuat masyarakat Dayak terpencar dan terdesak.

Sebagai masyarakat adat, Suku Dayak sangat menjunjung tinggi adat istiadatnya. Seperti upacara tiwah yang masih dilestarikan. Tiwah merupakan upacara situs slot online terbaru yang dilaksanakan untuk mengantar rulang orang yang meninggal ke Sandung yang telah dibuat.

Sandung merupakan sebuah tempat rumah kecil yang dibuat khusus untuk orang meninggal. Upacara tiwah sangat sakral dan sebelum tulang diantar dan diletakan di Sandung, banyak ritual, tarian, suara gong, dan hiburan lain situs judi slot yang dilakukan.

Bahasa Suku Dayak

Dalam komunikasi sehari-hari, masyarakat Dayak memiliki bahasa sendiri yang disebut bahasa Dayak. Sayangnya bahasa daerah tersebut terancam mengalami kepunahan di 20 – 30 tahun yang akan datang. Pertanyaan tersebut disampaikan Hery Budhiono dari Balai Bahasa Kalimantan Tengah kepada mediaindonesia.com.

Menurut Hery ancaman kepunahan situs judi slot terbaik dan terpercaya no 1 2022 disebabkan karena banyak anak-anak yang tidak diajarkan bahasa daerah atau bahasa ibu. Selain itu, pernggunaan bahasa asing juga bisa menyebabkan bahasa daerah menjadi luntur eksistensinya.

Perlu adanya komitmen banyak pihak baik dari masyarakat atau pemerintah untuk menjaga bahasa daerah agar selal dikenal.

Nenek moyang Suku Dayak

Sebagian ahli berpendapat bahwa Dayak adalah salah satu kelompok suku asli terbesar dan tertua yang mendiami Pulau Kalimantan. Gagasan ini didasarkan pada teori migrasi penduduk, di mana nenek moyang orang Dayak diperkirakan berasal dari beberapa gelombang migrasi.

Gelombang pertama terdiri dari ras Australoid, yang kemudian disusul oleh ras Mongoloid.
Gelombang migrasi ini terus berlanjut, hingga menyebabkan Suku Dayak memiliki begitu banyak bahasa dan karakteristik budaya.

Hari Raya Kasad, Perayaan Suku Tengger Di Jawa Timur

Hari Raya Kasada, Perayaan Suku Tengger Di Jawa Timur

Hari Raya Kasad, Perayaan Suku Tengger Di Jawa Timur

Salah satu upacara adat keagamaan yang ada di Indonesia adalah Hari Raya Kasada atau Upacara Kasada yang berasal dari daerah Jawa Timur tepatnya di daerah Gunung Bromo, Ngadisari. Upacara Kasada ini sendiri merupakan sebuah upacara penyucian alam yang diberikan oleh masyarakat setempat untuk nantinya akan dipersembahkan untuk para leluhur.

Upacara yang dilakukan Slot Gacor oleh para warga Suku Tengger yang beragama Hindu ini dilakukan secara rutin setahun sekali dan bertempat di Pura Luhur Poten tepat di lereng Gunung Bromo. Pura ini sendiri adalah sebidang lahan lautan pasir, yang berdirikan 3 bangunan, yakni candi khusus untuk pemujaan.

Warga Tengger masih kental saat lakukan ritus dan upacara tradisi, walau sekarang ini telah masuk periode globalisasi. Untuk Suku Tengger, upacara tradisi Slot Online sebagai bentuk rasa sukur Warga Tengger Ke tuhan. Ada beragam jenis tipe upacara tradisi di Suku Tengger. Diantaranya upacara minta karunia, menghindari musibah, upacara bentuk sukur. Satu diantaranya ialah Upacara pada hari Raya Radya Kasada.

Tujuan utama dari diselenggarakan upacara ini sebagai persembahan ke nenek moyang atau Hyang Widhi, supaya terbebas dari bencana, keberkahan dan keselamatan. Pengerjaannya dilaksanakan dengan jalan ramai bersama-sama ke arah kawah gunung, dibarengi bawa sesajen untuk dilempar ke kawah Gunung Bromo.

Arti upacara Kasada

Menurut keyakinan bonus new member di tempat, Arti Upacara Kasada ialah wujud penghargaan ke alam Bromo atas keelokan alamnya. Oleh karena itu rakyat Suku Tengger benar-benar jaga kebersihan dan alam daerah Gunung Bromo.

Arti lainnya, warga Tengger berasumsi jika Bromo sebagai pusat Dunia. Ini sebagai asumsi temurun. Hingga semua pembuatan rumah dan sanggahr menghadap ke bromo.

Tanggal Pelaksanaan Upacara Kasada

Tanggal Pelaksanaan Upacara Kasada ialah di antara hari ke-14,15 dan 16 di bulan 10 penanggalan jawa, atau umum disebutkan Bulan Kasada. Lebih persisnya kembali, saat bulan purnama ada. Untuk saat penerapan judi dadu online Kasada diawali dari larut malam sampai mendekati pagi hari.

Kesimpulan

Upacara Kasada yang sudah dilakukan oleh suku Tengger yang beragama Hindu dan dikerjakan tiap setahun sekali. Ritus slot nexus ini dilaksanakan sebagai penyucian pada keelokan Gunung Bromo dan untuk menyembah Hyang Widhi yakni dewa yang jaga Gunung Bromo. Upacara tradisi keagamaan semacam ini pantaslah untuk dilestarikan dan diartikan dengan sebagus-baiknya.

Mengenal Upacara Peusijuk, Adat Istiadat Masyarakat Aceh

Mengenal Upacara Peusijuk, Adat Istiadat Masyarakat Aceh

Indonesia merupakan negara kepulauan yang membentang dan tersebar dari Sabang sampai Merauke dan tentu saja memiliki berbagai budaya dari masing-masing daerahnya, seperti misalnya upacara adat.

Pada umumnya, hampir slot terbaru setiap daerah di Indonesia memiliki beragam upacara adat dengan kepercayaan dan karakteristik masing-masing yang menggambarkan daerahnya.

Sampai saat di era modern seperti ini pun, beberapa daerah di Indonesia masih kental dengan tradisi yang erat menjadi ciri khas daerahnya. Salah satunya adalah Upacara Adat Peusijuek di Aceh yang sampai saat ini masih dipertahankan. Upacara Peusijuk ini dipraktikan dalam beberapa aspek kegiatan bermasyarakat, misalnya terhadap pengantin baru, orang yang akan menunaikan ibadah haji atau umrah, bahkan dapat dilakukan juga untuk orang yang baru kena musibah. Prosesi adat slot thailand no 1 ini juga sering dilakukan saat orang baru membuka usaha, memiliki rumah atau kendaraan baru, bahkan sampai untuk menyambut tamu juga biasanya adat ini dilakukan.

 

Mengenal Upacara Peusijuk, Adat Istiadat Masyarakat Aceh

Selain dari itu, Peusijuk juga merupakan salah satu adat yang digunakan untuk mendamaikan pertikaian kecil yang terjadi di tengah masyarakat di Aceh. Karena pada dasarnya peusijuk berarti mendinginkan yang berasala dari kata sijue’ yang artinya adalah dingin. Biasanya di negeri-negeri daerah tropis tertentu kata sejuk atau dingin bisa berarti “kebahagiaan, ketentraman”. Jika seseorang sedang mendapat pengaruh-pengaruh “panas”, maka orang pasti akan mencari pendingin untuk menghilangkan atau menghindari pengaruh-pengaruh panas,

Disinilah adat peusijuk sangat dibutuhkan http://www.geraldhowarth.org/ dan sudah menjadi karakteristik masyarakat Aceh sendiri, Peusijuk biasanya dipimpin oleh tokoh atau tetua adat atau orang dituakan di masyarakat.

Istiadat mengadakan peusijuek telah berlangsung lama dalam masyarakat Aceh dan tak dikenal secara pasti kapan mula adanya dan darimana asalnya. Ada yang mengatakan bahwa peusijuek sudah ada dalam masyarakat sebelum Islam datang ke Aceh.

Jadi sudah ada adat istiadat hal yang demikian dikala dampak agama Hindu masuk ke Aceh, atau sebelumnya lagi dikala masyarakat masih menganut kepercayaan animisme dan dinamisme. Semisal ini bisa dimengerti mengingat peusijuek Roulette sebagai kebudayaan yang bersifat sakral dan tergolong kebudayaan universal.

Sebagai komponen dari kebudayaan manusia karenanya peusijuek mengalami perubahan dan perkembangan paralel dengan perkembangan hidup manusia. sesudah datangnya Islam, karenanya adat istiadat peusijuek diberikan napas Islam dalam sistem-sistem pengerjaannya dan disesuaikan dengan ajaran Islam. dikala peusijuek diawali dengan membaca Basmalah dan juga membaca doa secara Islam.

Tata cara pelaksanaan peusijuek

Mengenai bagaimana tata cara pelaksanaan upacara peusijuek masih banyak perbedaan antara satu daerah daerah tempat lain di dalam masyarakat Aceh. Ada yang sesudah membaca Basmalah mendahuluinya dengan sipreuek breuh padee atau ada juga yang memakai breuh kunyeit. Dan ada pula yang slot online terpercaya memulainya dengan teupong tabeu/tawueu, malah ada juga yang memulainya dengan menggunakan bu leukat kuneng.

Jadi dalam perihal urutan pelaksanaan peusijeuk itu dalam prakteknya belum ada keseragaman antar daerah. Adanya ketidakseragaman itu terutama disebabkan orang yang melakukan peusijuek tidak mengetahui bagaimana cara yang sebenarnya.

Upacara Melasti , Upacara  Penyucian Yang Dilakukan Menjelang Nyepi

Upacara Melasti , Upacara Penyucian Yang Dilakukan Menjelang Nyepi

Upacara Melasti – Bali memang dikenal memiliki banyak budaya , mulai dari upacara hingga adat istiadat Bali yang tidak akan ditemukan di tempat lainnya. Adat Istiadat di Bali telah diwariskan dan dilestarikan dari generasi ke generasi. Seiring berkembangnya jaman , tradisi unik di Bali disuguhkan menjadi sebuah atraksi bagi wisatawan yang datang berkunjung.

Pada artikel kali ini kami akan membahas salah satu upacara adat dari Bali yang bernama Upacara Melasti. Buat yang belum tahu , upacara Melasti merupakan salah satu upacara ritual penyambutan Tahun Baru Saka atau Hari Raya Nyepi yang bertujuan untuk menyucikan diri dan membersihkan alam dari energi negatif. Menurut kepercayaan warga setempat , upacara ini mampu membimbing mereka dalam menjaga hubungannya dengan aspek Tri Hita Karana, yang artinya menjalin hubungan harmonis dengan Tuhan, sesama manusia, dan alam.

Upacara Melasti

Upacara Melasti , Upacara  Penyucian Yang Dilakukan Menjelang Nyepi

Tahun baru Saka bagi umat Hindu Bali merupakan kesempatan untuk memulai kembali kehidupan dengan hati yang suci. Melalui ritual amati geni pada Hari Raya Nyepi, setiap umat Hindu pada hakikatnya mendapat kesempatan untuk mengevaluasi capaian hidupnya selama satu tahun yang lalu dan menyusun ulang situs judi slot terpercaya rencana hidup satu tahun mendatang.

Pada 2 atau 4 hari menjelang Nyepi , masyarakat Hindu Bali melakukan ritual pensucian diri dan lingkungannya yang disebut dengan upacara Melasti. Upacara Melasti dapat didefinisikan sebagai nganyudang malaning gumi ngamet tirta amerta, yang berarti menghanyutkan kotoran alam menggunakan air kehidupan. Dalam kepercayaan Hindu, sumber air seperti danau dan laut dianggap sebagai asal tirta amerta atau air kehidupan.

Sumber sumber air ini memberikan kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, termasuk umat manusia. Maka dari itu , upacara Melasti selalu diadakan di tempat-tempat khusus seperti tepi pantai atau tepi danau.

Upacara Melasti

Dalam upacara ini , masyarakat datang secara berkelompok ke sumber-sumber air seperti danau dan laut. Setiap kelompok atau rombongan berasal dari satu kesatuan wilayah yang sama, semisal dari banjar atau desa yang sama. Rombongan tersebut biasanya akan membawa perangkat-perangkat slot 777 online keramat peribadahan, yaitu arca, pratima, dan pralingga dari pura yang ada di wilayah masing-masing untuk disucikan. Setiap anggota masyarakat juga menyiapkan sesajian sesuai kemampuan masing-masing yang merupakan bagian pelengkap dari upacara Melasti.

Sebelum upacara Melasti dimulai , biasanya panitia akan menyediakan sebuah meja atau panggung yang diposisikan membelakangi laut atau danau. Meja ini digunakan sebagai tempat berbagai perangkat suci peribadahan dari pura beserta beraneka jenis sesajian.

Seluruh anggota rombongan kemudian duduk bersila menghadap ke arah jajaran perangkat ibadah dan sesajian tersebut, sekaligus menghadap ke sumber air suci. Pemuka agama (pemangku) setempat kemudian akan memimpin berjalannya prosesi upacara. Para pemangku berkeliling dan memercikkan air suci kepada seluruh anggota masyarakat yang hadir serta perangkat-perangkat peribadatan dan menebarkan asap dupa sebagai wujud pensucian.

Setelahnya dilakukan ritual persembahyangan (panca sembah) oleh seluruh anggota rombongan. Para pemangku akan memberikan air suci dan bija. Air suci ini akan diminum , sedangkan bija akan dibubuhkan ke dahi setiap umat yang datang. Setelahnya , perangkat-perangkat peribadahan diarak kembali ke pura untuk menjalani beberapa tahapan ritual yang lain.

Upacara Ngaben , Tradisi Masyarakat Hindu Di Bali Dengan Membakar Mayat

Upacara Ngaben , Tradisi Masyarakat Hindu Di Bali Dengan Membakar Mayat

Upacara Ngaben – Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku dan budaya. Hal ini yang membuat kita dapat menemukan banyak ritual adat yang unik di berbagai penjuru Nusantara. Biasanya upacara adat ini berupa ucapan syukur, penghormatan kepada leluhur, hingga upacara pemakaman.

Bicara soal upacara pemakaman , ada sebuah Judi Slot Online Terpercaya tradisi prosesi pemakaman adat yang sudah begitu terkenal dan mengakar kuat dalam keyakinan warga Hindu Bali, yaitu Ngaben. Mereka percaya jika ngaben dapat menyucikan roh anggota keluarga yang sudah meninggal dunia menuju ke tempat peristirahatan terakhir. Nah pada artikel kali ini kami akan membahas secara lengkap mengenai upacara Ngaben tersebut.

Pengertian Upacara Ngaben

Upacara Ngaben , Tradisi Masyarakat Hindu Di Bali Dengan Membakar Mayat

Ngaben berasal dari kata “beya” yang artinya bekal. Ngaben disebut juga palebon yang berasal dari kata “lebu” yang berarti prathiwi atau tanah (debu). Untuk membuat tubuh manusia meninggal dunia menjadi tanah slot terbaru, salah satunya dengan dibakar. Simpelnya , upacara Ngaben adalah prosesi pembakaran mayat atau kremasi bagi penganut Hindu Bali. Ritual pembakaran mayat tersebut ditujukan sebagai simbol untuk menyucikan roh orang yang telah meninggal.

Upacara Ngaben

Uniknya, kita tidak akan menemukan isak tangis dari para keluarga yang ditinggalkan , malah justru upacara ini dilakukan dengan penuh semarak. Sebab mereka menganggap jika tangisan hanya akan membuat kematian seseorang terhambat untuk menuju ke alam baka.

Upacara Ngaben terdiri dari beberapa tahap sebelum masuk ke dalam pokok utamanya yaitu proses pembakaran mayat. Nah berikut ini adalah proses tahapan dari Upacara Ngaben.

Proses Tahapan Upacara Ngaben

Ngulapin

Upacara yang hanya dilakukan jika seseorang meninggal di luar rumahnya , baik itu di rumah sakit atau sebagainya. Dimaksudkan https://www.fsnoi.org/ untuk memanggil Sang Atma, upacara ini dapat berbeda-beda di setiap daerah tergantung tradisi setempat.

Nyiramin

Upacara yang biasa dilakukan di dalam rumah. Biasanya ketika proses ini berlangsung akan disertai dengan penambahan simbol-simbol seperti bunga melati di lubang hidung atau daun intaran di alis serta perlengkapan lainnya. Hal ini dimaksudkan agar roh mengalami reinkarnasi, dianugerahi anggota badan yang lengkap.

Ngajum Kajang

Selembar kertas putih akan ditulisi oleh tetua adat yang kemudian akan ditekan sebanyak tiga kali oleh keluarga, dengan maksud agar memantapkan hati judi casino online keluarga yang ditinggal. Sehingga, roh dapat segera menuju ke tempat seharusnya.

Ngaskara

Upacara yang memiliki makna untuk menyucikan roh yang telah meninggal. Tujuannya yaitu agar roh dapat bersatu dengan Sang Hyang Widhi Wasa dan menjadi pembimbing bagi mereka yang masih bermain slot di dunia.

Mameras

Upacara yang dilakukan apabila yang meninggal sudah memiliki cucu. Sebab sang cucu lah yang akan menuntun mendiang melalui doa-doa.

Papegatan

Upacara yang bertujuan untuk memutuskan hubungan duniawi dan keluarga agar perjalanan roh tidak terhambat menuju ke alam baka. Artinya pihak keluarga sudah ikhlas melepas kepergia mendiang.

Pakiriman Ngutang

Upacara yang membawa jenazah ke tempat pekuburan setempat dengan menggunakan bade atau menara pengusung jenazah. Biasanya upacara ini akan diiringi dengan suara baleganjur ataupun angklung. Dalam perjalanan , jenazah akan diputar sebanyak 3 kali melawan jarum jam dengan maksud mengembalikan Panca Maha Bhuta ke tempatnya masing-masing.

Ngeseng

Upacara pembakaran jenasah yang telah dibaringkan di tempat yang disediakan disertai sesaji dan banten. Nantinya tulang tulang dari hasil pembakaran akan digilas dan dirangkai dalam buah kelapa gading yang telah dikeluarkan airnya.

Ngayud

Proses menghanyutkan abu di sungai atau laut yang memiliki makna sebagai penghanyut segala kekotoran yang masih tertinggal pada roh mendiang.

Makelud

Upacara yang hanya dilaksanakan 12 hari setelah prosesi pembakaran jenazah. Maksud dari upacara ini adalahmembersihkan dan menyucikan kembali lingkungan keluarga akibat kesedihan yang dialami keluarga setelah ditinggalkan.