Tag Archives: Upacara Ruwatan

3 Upacara Keagamaan di Daerah Jawa

3 Upacara Keagamaan di Daerah Jawa

3 Upacara Keagamaan di Daerah Jawa

3 Upacara Keagamaan di Daerah Jawa – Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki tradisinya masing-masing, tak terkecuali di daerah Jawa Tengah. Provinsi Jawa Tengah dikenal mempunyai banyak sekali tradisi joker123 yang hingga masa kini masih tetap dilestarikan oleh masyarakat setempat.. Tradisi mempunyai arti yaitu sebuah kebudayaan yang diturunkan dari satu generasi ke generasi yang selanjutnya.

Kebudayaan ini memiliki berbagai ragam, mulai dari yang mempunyai keterkaitan dengan kebiasaan, adat istiadat, hingga yang memiliki hibungan dengan ritual keagamaan. Tradisi akan terus berjalan apabila tetap dilestarikan dan dihormati keberadaannya. Walau demikian, apabila tradisi tersebut tidak dilakukan lagi, maka tradisi tersebut dapat punah atau menghilang dengan sendirinya.

3 Upacara Keagamaan di Daerah Jawa

Tradisi Syawalan

Syawalan memiliki makna sebagai pertemuan yang direncanakan oleh beberapa orang maupun suatu kelompok masyarakat, di mana mereka akan melakukan silaturahmi yang berisi ikrar saling memaafkan satu sama lain serta memulai kehidupan baru yang lebih baik supaya situasi di masa depan dapat menjadi lebih tentram.

Pertemuan syawalan itu dilakukan utamanya pada bulan syawal, setelah bulan Ramadhan selesai. Bulan Syawal yaitu bulan ke sepuluh dalam kalender tahun Hijriyah. Syawalan disebut juga dengan istilah halal bi halal, di mana orang-orang akan mendatangi rumah orang yang dikenal untuk meminta maaf dan pemilik rumah akan menyambut orang tersebut dan saling memaafkan.

Upacara Wetonan

Upacara wetonan adalah salah satu tradisi yang dilakukan oleh masyarakat suku jawa. Kata “wetonan” dalam bahasa Jawa mempunyai slot deposit qris arti untuk memperingati hari kelahiran. Biasanya upacara wetonan untuk pertama kali akan dilaksanakan ketika bayi telah menginjak usia 35 hari. Pada hari itu, keluarga dari bayi akan mengadakan upacara nyelapani. Kata “nyelapani” mempunyai bentuk dasar “selapan” yang artinya sama dengan satu bulan dalam perhitungan Jawa (selapan = 35 hari).

Perhitungan tersebut berdasarkan pada perhitungan hari dari berdasarkan penanggalan Masehi (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu) dan perhitungan hari berdasarkan penanggalan Jawa (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing). Kombinasi dari dua perhitungan tersebut akan menghasilkan kombinasi penyebutan hari yang khas dalam masyarakat suku Jawa seperti Senin Pon, Selasa Wage, Rabu Kliwon, Kamis Legi, Jumat Pahing, dan seterusnya akan diulang dan dimulai dari Pon kembali.

Upacara Ruwatan

Ruwatan adalah salah satu ritual penyucian yang hingga kini masih dilakukan oleh sebagian besar dari masyarakat suku Jawa dan Bali. Ruwat sendiri dalam bahasa Jawa memiliki arti yangsama dengan kata luwar yang artinya yaitu dibebaskan atau dilepas. Upacara Ruwatan berarti upacara yang dilakukan untuk membebaskan atau melepaskan seseorang dari hukuman atau kutukan sang kuasa yang dapat menimbulkan bahaya.

Makna dari upacara ruwatan adalah memohon dengan sepenuh hati supaya orang yang di-ruwat bisa terlepas dari marabahaya serta memperoleh keselamatan. Maka dari itu, upacara ruwatan biasanya dilakukan dengan harapan untuk melindungi manusia dari segala macam bahaya yang ada di sekitarnya. Hingga saat ini, upacara ruwatan masih dipercayai oleh sebagian besar masyarakat karena dianggap dapat berpengaruh pada keselamatan. Selain itu, masyarakat juga ingin melestarikan adat istiadat yang telah ada secara turun-temurun di masyarakat suku Jawa.